Komunikasi, Kunci Sukses Malam Pertama
Setiap
pasangan ingin menjadikan malam pertama mereka sebagai sebuah saksi
cinta kasih murni yang akan dikenang seumur hidup. Mereka harus
mempersiapkannya sebaik mungkin, mengingat selama ini belum pernah
melakukan hubungan seksual. Apa saja yang harus dipersiapkan ?
Hubungan
seksual yang harmonis ditentukan oleh beberapa faktor. Pertama,
komunikasi yang baik. Kedua, pengetahuan seksual yang benar. Ketiga,
fungsi seksual yang baik pada kedua belah pihak.
Hubungan
seksual yang harmonis tidak dapat datang begitu saja dengan sendirinya.
Untuk mencapai hubungan seksual yang harmonis, diperlukan suatu
pembinaan yang antara lain didapat dari proses belajar.
Secara
teoretis, proses belajar ini didapat dari informasi yang benar mengenai
seksualitas, khususnya tentang hubungan seksual. Secara praktis, tentu
didapat setelah suami istri melakukannya.
Bagaimana
melakukan komunikasi yang terbuka khususnya tentang seksualitas, tentu
harus dipraktikkan. Bagaimana melakukan hubungan seksual yang memuaskan
kedua pihak, tentu juga harus dipraktikkan.
Dari
pengalaman itu akan diketahui apakah hubungan seksual memuaskan bagi
kedua belah pihak atau tidak. Kalau tidak, tentu perlu diketahui apa
penyebabnya. Karena itu, jangan terkejut kalau pada malam pertama atau
pada masa-masa awal perkawinan, hubungan seksual suami istri tidak
harmonis.
Beberapa
penelitian menyatakan bahwa banyak wanita tidak dapat mencapai kepuasan
seksual pada masa-masa awal perkawinan, bahkan setelah bertahun-tahun
menikah. Namun, sungguh menyedihkan kalau ini dibiarkan begitu saja.
Seharusnya pasangan yang mengalami masalah begini segera berusaha
mengatasinya sehingga hubungan seksualnya menjadi harmonis dan dapat
dinikmati bersama.
Sebenarnya
persiapan yang diperlukan, baik oleh suami maupun istri, tidak terlepas
dari ketiga faktor di atas. Persiapan itu mencakup keadaan
kesehatan tubuh harus baik, tidak ada hambatan psikis, termasuk dalam
melakukan komunikasi seksual dan lengkapi diri dengan pengetahuan
seksual yang benar, khususnya mengenai hubungan seksual yang harmonis.
Setelah itu melalui pengalaman suami dan istri, diharapkan proses
belajar menjadi semakin intensif.
Kalau
pada malam pertama terjadi ketidak harmonisan hubungan seksual,
hendaknya salah satu pihak menerima sebagai sesuatu yang wajar. Meski
begitu, selanjutnya tentu saja ketidakharmonisan itu harus diatasi
dengan benar.
Komunikasi
yang terbuka sangat diperlukan untuk membina kehidupan seksual yang
harmonis. Melalui komunikasi yang baik, suami dan istri saling
mengetahui bagaimana kehidupan seksual selama ini. Dengan demikian kalau
terjadi sesuatu gangguan atau ketidakharmonisan suami dan istri segera
berusaha mengatasinya.
0 komentar:
Posting Komentar